Lampung Destinasi Wisata yang Menggoda

Bagikan:

Indopostonline.id, Bandar Lampung – Stigma “negeri para pembegal” yang dulu melekat di Provinsi Lampung kini mulai reda.

Tanah Lado (Sebutan Provinsi Lampung) seiring waktu, telah menjadi tujuan wisata yang memikat ribuan warga.

Pemandangan yang menarik terlihat jelas pada akhir pekan dan musim liburan.

Di jalan-jalan protokol dan area parkir hotel, kendaraan dengan plat nomor luar Lampung seperti BG, B, dan lainnya tampak berlimpah.

Lampung Bukan Negeri Pembegal

Para pemilik kendaraan dari luar Lampung ini berduyun-duyun menuju lokasi wisata dan tempat kuliner untuk menikmati suasana liburan di Provinsi Lampung.

Hendra Nasution, seorang wisatawan asal Sumatera Selatan, selalu menantikan momen liburan untuk berkunjung ke Lampung.

Menurutnya, akses ke Lampung dari Sumatera Selatan sangat mudah dijangkau dan cepat.

“Lewat jalan tol cuma 4 jam,” katanya dengan senyum saat berada di Pantai Sari Ringgung, Senin (1/1/2024).

Hendra tak memperdulikan stigma “begal” yang sempat mencuat dan menyeramkan di kalangan publik. Baginya, pengalaman pribadi menunjukkan yang sebaliknya.

Wisatawan Berduyun-duyun ke Lampung

“Nggak ada itu (takut) kami main ke Lampung. Warganya malah ramah dan akrab,” ungkap Hendra dalam dialek khas Sumatera Selatan.

Selanjutnya, Alfi Widya Kusuma, warga Kalimantan yang telah enam tahun tinggal di Lampung, turut menepis image menyeramkan yang kerap diutarakan orang dari luar.

“Lampung gak semenakutkan itu, menurut aku gak semenyeramkan itu. So far di sini baik-baik aja,” jelasnya.

Lebih dari itu, Alfi memberi pengakuan bahwa warga lokal Kota Bandar Lampung sangat ramah dan bersahabat terhadap pendatang.

“Enak sih kotanya juga, ternyata gak seperti kata orang-orang yang keras banget gitu juga enggak,” tambahnya.

Lampung itu Indah

Kesan buruk dan citra “begal” ini juga mendapat perhatian dari Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika.

Baca juga:  Maret Inflasi Lampung 0,36 Persen, Lebih Rendah Dibanding Februari 2024

“Indikator rawan begal seperti apa, apakah ketika ada kejadian satu kali dapat disebut menjadi rawan? Faktanya, Lampung kini jadi tujuan wisata,” ujar Helmy.

Helmy menegaskan bahwa kepolisian berupaya keras menjaga keamanan agar kejahatan jalanan bisa ditekan.

Namun, ia menyadari bahwa kepolisian tidak bisa bekerja sendirian untuk menjaga Lampung dari faktor-faktor lain.

Kolaborasi Ciptakan Keamanan

Beberapa jalan yang tidak memiliki lampu penerangan atau rusak merupakan contoh. Kepolisian tidak memiliki kapasitas untuk mengatasi hal itu.

“Jadi tentu saja, kita butuh bekerja sama. Tidak bisa hanya mengandalkan kepolisian. Kita (kepolisian) tidak mempunyai kewenangan memperbaiki jalan rusak atau memasang lampu,” tambahnya.

Seiring upaya pemerintah dan kesadaran bersama, Lampung terus bertransformasi menjadi destinasi wisata yang menarik, mengubah pandangan negatif menjadi cerita positif tentang keramahan dan keindahan alamnya. (RDN)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *