Indopostonline.id – Hanan A Rozak melaksanakan penjaringan calon Gubernur Lampung di Partai Nasdem yang beralamatkan di Jalan Jendral Ahmad Yani no 17, Bandar Lampung pada Kamis (2/5/2024).
Hanan A Rozak di dampingi Toni Eka Candra, Ismet Jayanegara, Subradayani, Riza Mihardi, Ali Wardana, Azwar Yacub. Kedatangan mereka disambut oleh ketua tim penjaringan partai Nasdem Rakhmat Husein, A.Heru Listiyanto, Aryanto Yusuf, Dedi Damhudi, dan Harmoko.
Dalam kesempatan ini, Hanan A Rozak mengatakan kesannya setelah melakukan pendaftaran penjaringan partai Nasdem.
Menurutnya, partai Nasdem sangat responsif terhadap perkembangan situasi partai politik di Provinsi Lampung.
“Ini kesempatan yang sangat luar biasa bagi kami. Partai Nasdem membuka pendaftaran dari tanggal 1 dan ditutup tanggal 7 ini sangat singkat. Tapi tentunya, sebagai orang yang diberi tugas oleh Partai Golkar sebagai bakal calon Gubernur Lampung, tentunya sesuai dengan tugas-tugasnya hari ini kita melakukan atau membangun komunikasi dalam rangka kemungkinan bisa berkoalisi dengan partai Golkar,” ungkapnya.
Hanan A Rozak berharap setelah melakukan penjaringan pendaftaran di partai Nasdem, partai Nasdem bisa berkoalisi dan menjadi partai pendukung untuk dirinya pada pilkada 2024.
“Harapan saya partai Nasdem bisa menjadi pengusung saya sebagai calon gubernur Lampung 2024-2029,”harapnya.
Dia menyampaikan, dalam pelaksanaan pilkada dirinya sangat optimis untuk menjadi Gubernur Lampung dan mendapat dukungan dari partai Nasdem.
“Dari awal pendaftaran di partai PDIP dan partai PAN selalu saya tegaskan, saya tidak dalam posisi sebagai wakil Gubernur. Dalam berjuang kita harus optimis,saya optimis partai Nasdem akan bersama saya. Harga mati, saya maju sebagai calon gubernur bukan sebagai wakil gubernur,” tegasnya.
Hanan menjelaskan bahwa pihaknya sudah lama berinteraksi dengan DPW partai Nasdem saat dirinya mencalonkan diri sebagai Bupati di Kabupaten Tulangbawang.
“Apalagi secara historis, kami ada kedekatan dengan ketua DPW partai Nasdem, Herman HN. Tugas kita untuk saat ini berkomunikasi dengan partai politik lainnya untuk berkoalisi. Walaupun Golkar meraih 10 kursi, dan Nasdem 11 kursi tetap harus bekerjasama dengan partai-partai yang ada di parlemen,” katanya. (Syh)