RAP Ternyata Disekap, Ini Penjelasannya

Bagikan:

Indopostonline.id, Bandar Lampung – RAP siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandar Lampung yang dilaporkan hilang oleh keluarganya telah ditemukan.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra menjelaskan, bahwa RAP dibawa oleh teman prianya ke sebuah penginapan dan dipaksa melakukan hubungan suami istri.

Pelaku pun telah ditangkap dan ditahan di Mapolresta Bandar Lampung pada Kamis, 18 Januari 2024. Adapun inisial pelaku yakni AIP (15).

“Pelaku sudah diamankan kemarin (kamis) di kediamannya. Pelaku berinisial AIP, merupakan teman korban,” ungkapnya, Jumat (19/1/2024).

Lebih lanjut Dennis menuturkan, korban ini sebelumnya pamit pergi dari rumah dan diajak pelaku.

Selanjutnya, korban dibawa ke sebuah penginapan di wilayah yang berlokasi di Bandar Lampung.

“Disana, korban dipaksa pelaku untuk melakukan hubungan layaknya suami istri,” jelas Dennis.

Dennis juga menerangkan, saat berada di penginapan tersebut selain dipaksa melayani pelaku. RAP tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku.

“Dia ditahan didalam kamar itu, tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku,” ungkapnya.

Atas perbuatannya, Pelaku dijerat dengan Pasal 81 UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 332 KUHP.

Sebelumnya, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Bandar Lampung, RAP (16), menjadi pusat kecemasan keluarganya setelah dilaporkan hilang.

Menurut ayahnya, Dedi Novia Raya, anaknya terakhir kali pamitan kepada ibunya untuk pergi bersama temannya.

Kejadian ini terjadi di Kelurahan Korpri Raya, Kecamatan Sukarame, di mana RAP baru saja sembuh dari sakit setelah mengalami beberapa kali kesurupan saat mengikuti kegiatan perkemahan di sekolahnya.

Baca juga:  Eks Kades Sukajaya Lempasing Diciduk Polisi Lantaran Korupsi Pengelolaan Keuangan Tahun 2022

“Dia ini baru sembuh dari sakit, beberapa hari lalu dia itu kesurupan berkali-kali saat mengikuti kegiatan perkemahan di sekolahnya,” ungkap Dedi, Rabu (17/1/2024).

Pada hari kepergiannya, dua lelaki datang menjemputnya menggunakan sepeda motor, seperti yang terlihat dalam rekaman CCTV di sekitar rumah keluarga.

Dedi menjelaskan bahwa meskipun tidak ada ciri-ciri teman yang jelas, CCTV merekam dua pria yang menjemput putrinya itu.

Upaya keluarga untuk menghubungi Ratu melalui nomor handphone tidak membuahkan hasil, dengan nomor tersebut kini tidak aktif.

Bahkan, upaya terakhir untuk menelepon ditolak.

Keluarga yang semakin cemas telah mendatangi rumah teman-teman dekat Ratu, menghubungi pihak sekolah, dan meminta bantuan dari pihak berwajib. (RDN)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *